Berawal dari kewajiban saya sebagai muslim dan manusia untuk berbagi kepada sesama dan kewajiban saya untuk menyisihkan sebagian dari penghasilan saya kepada orang lain yang tidak seberuntung saya. Saya ada di kondisi bingung untuk menentukan kemana sebaiknya saya berbagi agar tepat guna dan berkah bagi saya dan bagi si penerima, kepada para pengamen di lampu merah kah? Kepada ibu2 yg menggendong anak kecil yang konon katanya adalah anak-anak batita yang sengaja mereka sewa untuk menambah belas kasihan si pendarma , sudah tepat sasaran kah?. Saya tidak ingin main “hitung2an” mengenai sedekah jika memang niat memberi kenapa harus melihat-lihat siapa yang akan di kasih karena inti dari memberi adalah ikhlas.
Tapi pola pikir saya agak sedikit bergeser ketika Saya membaca sebuah artikel mengenai Kampung Pengemis dimana mereka adalah pendatang musiman yang khusu datang ke jakarta dari kota yang jika nanti InsyaAllah saya menikah dan ikut suami bertugas saya pun akan menetap di kota tersebut, pada bulan Ramadhan mereka datang untuk bekerja sebagai penerima derma dan yang membuat saya kagum penghasilan mereka 9 -18 juta/bulan. Wow... mungkin dengan iri saya akan berkata “Gaji gw aja sebulan ga segitu” setelah membaca artikel tentang kampung pengemis tersebut entah kenapa jadi muncul pikiran ketika di jalan saya bertemu dengan ibu-ibu berpakaian daster,jilbab brego kumal dengan memegang gelas plastik mungkinkah beliau salah satu yang berpenghasilan 18jt/bulan atau kah beliau benar2 sedang sangat kesulitan? Jadi muncul rasa bimbang ketika akan bersedekah jika diawali pikiran seperti itu saya yakin 50% akan ada rasa tidak ikhlas di hati.
Saya seorang anak yatim,bapak saya yang super meninggal ketika saya berumur 13 tahun, umur transisi dari anak kecil ke ABG. Pada saat itu saya sedih tapi akan lain rasanya jika pada saat itu saya sudah sebesar sekarang ini. Saya dibesarkan tanpa pelindung utama dari sebuah keluarga yaitu seorang Bapak, ibu saya yang perkasa bekerja membesarkan ke tiga anaknya sendiri. Puji Syukur Alhamdulillah mungkin saya anak yatim yang lebih beruntung di bandingkan yang lain dalam segi ekonomi keluarga walaupun tidak saya pungkiri rintangan besar pernah kami hadapi, mungkin jika Bapak saya yang super masih ada, mungkin akan jauh lebih baik lagi, Bukan mengesampikan jasa ibu saya yang luar biasa membesarkan sendiri 2 anak laki-laki dan 1 anak perempuan. Ibu saya sangat-sangat luar biasa bekerja pagi-sore untuk anak-anaknya semuanya ibu saya hadapi sendiri tanpa ada bahu yang bisa ibu saya jadikan sandaran tanpa ada tempat untuk ibu saya berbagi mengenai perkembangan anak-anaknya dan beruntunglah kalian sahabat-sahabat perempuan yang masih sempat diwalikan nikah oleh Ayah kalian. Tapi Allah berkehendak lain,saya ambil hikmahnya jika sekarang bapak saya yang super masih ada mungkin saya tidak akan setangguh sekarang karena Allah sayang bapak saya,keluarga saya dan saya. Sekarang saya hanya tinggal punya ibu yang akan saya jaga sebaik-baiknya.
Ketika ada acara maulid nabi Muhammad SAW disebelah rumah setiap kali pula mengundang anak yatim untuk diberikan satunan, lebaran anak yatim setiap tanggal 10 muharam dan beberapa hal lainnya yang membuat saya bertanya kenapa anak yatim begitu special di bandingkan yang lain. Setelah blog walking, baca-baca mengenai keutamaan anak yatim ternyata memang anak yatim yang masih di bawah umur dan dari keluarga yang kurang mampu yang wajib di santuni dan di pelihara karena mereka telah kehilangan seseorang yang mencarikan mereka nafkah pada saat mereka sendiri belum mengerti apa itu nafkah,mereka kehilangan pemimpin,pembimbing yang mengajarkan mereka tentang hidup. Sekarang Saya jadi berpikir untuk berbagi kepada yang senasib dengan saya, tapi disekitar rumah saya tidak ada anak yatim jadi saya memutuskan untuk berbagi melalui yayasan yang menghimpun dana yang kemudian menyalurkan kepada anak-anak yatim dan duafa. Ex: Rumah yatim atau Dompet Duafa . Menurut saya ini lebih tepat guna dan tidak menimbulkan spekulasi yang berujung pada suudzon dan prasangka 18jt/bulan. Kita hanya perlu mempercayakan bahwa lembaga atau yayasan akan menyalurkan kepada yang berhak. Ayoo mari berbagi dengan adik-adik kita yang “Fatherless” . Jika ada sodara atau pun tetangga yang yatim dan perlu di bantu ayo di share, berapapun nominalnya yang penting kan ikhlas dan mengharap ridho Allah swt.
No comments:
Post a Comment